Yogyakarta, 17 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan kualitas akademik dan menjamin standar pendidikan yang unggul, Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rapat persiapan akreditasi pada Jumat, 17 Januari 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang U24AB Tahir Utara FK-KMK UGM dan dipimpin oleh drg. Fara Silvia Yuliani, M.Sc., Ph.D., dosen dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM sekaligus tim penyusun borang akreditasi prodi. Rapat tersebut turut dihadiri oleh sejumlah alumni, mahasiswa, serta tenaga kependidikan program studi, yang bersama-sama membahas laporan progres pengisian borang Lembar Evaluasi Diri (LED) serta kendala yang dihadapi dalam proses akreditasi.

Dalam agenda pembahasan tersebut, drg. Fara Silvia Yuliani, M.Sc., Ph.D. menekankan bahwa akreditasi bukan sekadar memenuhi persyaratan administrasi, tetapi juga menjadi indikator penting bagi keberlanjutan program studi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing. “Akreditasi adalah bagian dari upaya kita untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan menjamin lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia medis, terutama dalam bidang kedokteran tropis,” ujar drg. Fara.

Beliau juga menegaskan pentingnya kerja sama dari seluruh unsur akademik, baik dosen, mahasiswa, alumni, maupun tenaga kependidikan, untuk memastikan bahwa semua aspek yang dinilai dalam proses akreditasi dapat dipersiapkan dengan baik. “Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam proses ini. Dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara semua pihak agar program studi ini dapat meraih akreditasi A atau lebih baik lagi,” tambahnya.

Dalam rapat ini, tim yang bertanggung jawab atas pengisian borang LED memaparkan laporan progres yang telah dicapai. Borang LED sendiri berisi evaluasi diri program studi yang mencakup berbagai aspek, mulai dari kurikulum, penelitian, pengabdian masyarakat, hingga rekam jejak lulusan. Weni Salmiyati, SE salah satu tenaga kependidikan prodi yang menangani administrasi akreditasi, melaporkan bahwa sebagian besar borang telah diisi, namun masih terdapat beberapa data yang perlu dilengkapi. “Kami telah menyelesaikan sekitar 80 persen pengisian borang. Namun, masih ada beberapa data yang perlu diperbaiki, terutama terkait tracer study alumni dan dokumentasi pengabdian masyarakat,” jelas Weni.

Selain itu, dr. Alfin Harjuno Dwiputro, M.Sc., salah satu alumni yang hadir dalam rapat, menyoroti pentingnya keterlibatan alumni dalam mendukung proses akreditasi.”Keterlibatan alumni dalam tracer study sangat penting untuk menunjukkan dampak program studi ini dalam dunia kerja dan akademik. Saya berharap lebih banyak alumni dapat berkontribusi dengan mengisi survei dan berbagi pengalaman mereka,” ujar dr. Rian. Mahasiswa juga berperan aktif dalam diskusi, terutama dalam hal publikasi ilmiah. Neisry Arysta, salah satu mahasiswa yang turut hadir, menyampaikan bahwa masih ada kendala dalam pengelolaan penelitian dan publikasi di jurnal internasional bereputasi dari hasil karya dosen. Hal tersebut dikarenakan beberapa publikasi dosen di jurnal nasional maupun internasional tidak dapat diakses bebas sehingga mempersulit dalam proses pengambilan dokumen penelitian dosen lain. Menanggapi permasalahan ini, drg. Fara Silvia Yuliani mengusulkan untuk membahas langsung dengan Kaprodi Magister Ilmu Kedokteran Tropis, yaitu dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D. untuk mendapatkan arahan lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya.

Persiapan akreditasi program studi ini selaras dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), terutama:

  1. SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Sebagai program studi yang berfokus pada kedokteran tropis, peningkatan mutu akademik akan berkontribusi dalam pengembangan tenaga medis yang kompeten dalam menangani penyakit menular dan tropis di Indonesia maupun dunia.
  2. SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Proses akreditasi bertujuan untuk meningkatkan standar pendidikan yang diterapkan, sehingga lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan global.
  3. SDG 9: Inovasi dan Infrastruktur. Program studi juga berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas penelitian dan publikasi ilmiah, yang sejalan dengan agenda inovasi dan pengembangan akademik berbasis riset.
  4. SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui akreditasi ini, program studi memperluas kerja sama dengan institusi akademik, lembaga penelitian, serta sektor industri guna meningkatkan daya saing lulusan dan efektivitas riset yang dilakukan.

Setelah rapat ini, tim akreditasi akan mengambil beberapa langkah strategis untuk memastikan semua dokumen dan data telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain:

  1.  Mempercepat pengisian dan validasi borang LED, termasuk data tracer study alumni.
  2. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat program pengabdian masyarakat.
  3. Meningkatkan dukungan terhadap penelitian dan publikasi ilmiah bagi mahasiswa dan dosen.

“Kita semua memiliki peran dalam memastikan keberhasilan akreditasi ini. Dengan kerja sama yang solid, saya yakin kita bisa mencapai hasil terbaik,” tutup drg. Fara Silvia Yuliani.

Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari seluruh elemen akademik, Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM optimis dapat meraih akreditasi unggul, sehingga semakin memperkuat posisinya sebagai pusat pendidikan dan riset unggulan di bidang kedokteran tropis di Indonesia.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.