Mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM Gelar Praktikum Biokimia: Uji Kuantitatif Ferritin dengan Teknik ELISA untuk Mendukung SDGs
Yogyakarta, 21 November 2024 – Mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui kegiatan praktikum biokimia yang digelar di Laboratorium Biokimia, Gedung Radiopoetro FK-KMK UGM Lantai 6, Kamis (21/11). Praktikum bertema “Uji Kuantitatif Ferritin (FE) dengan Teknik Sandwich Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)” ini dipandu oleh dr. Arta Farmawati, Ph.D., selaku dosen pendamping.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini bertujuan untuk memberikan wawasan ilmiah dan keterampilan teknis kepada mahasiswa dalam menganalisis kadar ferritin menggunakan teknik Sandwich ELISA. Teknik ini merupakan metode mutakhir yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran dan riset kesehatan untuk mendeteksi biomolekul secara spesifik dan kuantitatif. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori dasar metode ELISA, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang relevan untuk pengembangan penelitian kesehatan tropis.
Kegiatan Praktikum Mahasiswa Kedokteran Tropis di Laboratorium Biokimia
Mengatasi Tantangan Anemia dalam Perspektif SDGs
Ferritin merupakan protein yang berfungsi menyimpan zat besi di dalam tubuh dan sering digunakan sebagai indikator status gizi mikro. Tingkat ferritin yang rendah dalam darah dapat mengindikasikan anemia, suatu kondisi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, terutama di negara-negara berkembang. Praktikum ini menggarisbawahi relevansi ferritin sebagai indikator penting dalam mendiagnosis anemia dan gangguan terkait lainnya.
Pada kegiatan praktikum tersebut, dr. Arta Farmawati, Ph.D., menjelaskan bahwa analisis ferritin melalui teknik Sandwich ELISA memiliki peran krusial dalam mendukung tujuan SDG 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. “Praktikum ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis kepada mahasiswa, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana biokimia dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, seperti anemia,” tuturnya.
Selain itu, dr. Arta menambahkan bahwa teknik Sandwich ELISA memungkinkan deteksi kadar ferritin dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas tinggi, sehingga menjadi alat penting dalam penelitian dan praktik klinis. “Kemampuan mahasiswa dalam menguasai teknik ini akan memperluas kontribusi mereka di bidang kesehatan global, baik melalui penelitian, pengembangan terapi, maupun implementasi kebijakan berbasis bukti,” tambahnya.
Meningkatkan Kompetensi Melalui Pendidikan Berkualitas
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mendukung SDG 4, yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata. Dengan dukungan fasilitas laboratorium modern dan pendampingan dari tenaga pengajar berkompeten, mahasiswa dibekali dengan pengalaman belajar yang holistik dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja di era globalisasi.
“Praktikum ini dirancang untuk mengintegrasikan pembelajaran teoritis dengan aplikasi praktis. Melalui pendekatan ini, mahasiswa dapat mengasah kemampuan analisis kritis, keterampilan laboratorium, dan pemahaman kontekstual mengenai isu-isu kesehatan global,” ungkap dr. Arta.
Mahasiswa yang mengikuti praktikum ini juga menyatakan antusiasmenya. Salah seorang peserta mengungkapkan bahwa pengalaman langsung dalam menggunakan teknik ELISA memberikan pemahaman lebih mendalam dibandingkan sekadar belajar teori. “Kami merasa sangat beruntung bisa belajar dengan bimbingan dosen ahli dan fasilitas laboratorium yang lengkap. Ini memotivasi kami untuk terus berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan kesehatan di masa depan,” ujar salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Kontribusi Nyata untuk Kesehatan Global
Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM terus menunjukkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan global. Dengan penguasaan teknik Sandwich ELISA, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan solusi inovatif untuk berbagai tantangan kesehatan, seperti anemia, yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat.
Di sisi lain, praktikum ini juga menjadi bagian dari upaya kampus untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung pencapaian SDGs. Dengan pendekatan pendidikan berbasis praktik, FK-KMK UGM memastikan bahwa lulusannya siap menghadapi tantangan global dan membawa perubahan positif di masyarakat.
Kegiatan ini sekaligus mempertegas peran institusi pendidikan tinggi dalam mendukung SDGs melalui penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. FK-KMK UGM terus berkomitmen untuk menjadi pelopor pendidikan kedokteran yang berorientasi pada keberlanjutan, inovasi, dan kemanusiaan.
Penulis: Fikri Wahiddinsyah
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!