Tropmed Rabu, 30 Oktober 2024 — Ahmad Pradhana, mahasiswa Magister Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), telah melakukan penelitian penting mengenai perkembangan sel hibridoma. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, seorang ahli di bidang biomedis dan kedokteran tropis yang diakui secara internasional. Pengamatan ini bertujuan untuk memahami karakteristik pertumbuhan dan potensi aplikasi sel hibridoma dalam pengembangan terapi medis dan penelitian imunologi.

Sel hibridoma adalah jenis sel yang dihasilkan melalui fusi antara sel-sel limfosit B dengan sel-sel myeloma, yang memungkinkan produksi antibodi monoklonal dalam jumlah besar. Antibodi monoklonal sangat berharga dalam dunia kedokteran dan penelitian biomedis karena kemampuannya dalam mengenali antigen spesifik. “Melalui pengamatan ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik sel hibridoma dan potensinya dalam pengembangan terapi imunologi,” jelas Ahmad Pradhana saat ditemui di laboratorium FK-KMK UGM.

Dalam penelitian ini, Ahmad dan timnya memfokuskan pengamatan pada pola perkembangan dan stabilitas genetik dari sel hibridoma yang diproduksi di laboratorium. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji bagaimana sel-sel ini mempertahankan fungsinya dalam lingkungan yang dimodifikasi, dengan tujuan memahami respons sel terhadap berbagai kondisi stres laboratorium. Metodologi yang digunakan termasuk kultur sel secara in vitro, pengujian viabilitas, serta analisis ekspresi gen untuk memastikan kualitas dan efektivitas sel dalam menghasilkan antibodi yang diperlukan.

Dokumentasi Kegiatan Penelitian Bersama

Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, pembimbing penelitian ini, menekankan pentingnya penelitian terhadap sel hibridoma bagi pengembangan teknologi medis di Indonesia. “Indonesia memiliki tantangan kesehatan tropis yang kompleks. Dengan riset seperti ini, kita berupaya memberikan solusi ilmiah untuk mengatasi berbagai penyakit yang belum ada terapinya, terutama yang membutuhkan pendekatan imunologi,” ungkap Prof. Wayan. Menurutnya, penelitian ini memiliki potensi untuk mengakselerasi kemajuan dalam pembuatan vaksin dan pengobatan penyakit tropis, seperti demam berdarah dan malaria, yang endemik di berbagai wilayah Indonesia.

Penelitian ini diharapkan mampu membuka jalan bagi studi lanjutan yang lebih aplikatif dalam bidang kedokteran tropis. Pengamatan dan eksperimen yang dilakukan Ahmad Pradhana di FK-KMK UGM menunjukkan bahwa pengembangan sel hibridoma memiliki prospek yang menjanjikan dalam inovasi medis di masa depan. Selain memperkaya literatur ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan terapi berbasis antibodi yang lebih efektif dan efisien di Indonesia.

Dengan dukungan fasilitas laboratorium yang memadai di FK-KMK UGM, penelitian ini diharapkan selesai dalam waktu yang telah direncanakan dan hasilnya bisa dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Jika berhasil, penelitian Ahmad Pradhana berpotensi menjadi kontribusi signifikan dalam bidang kedokteran tropis serta peningkatan kapasitas riset ilmiah di Indonesia.

Penulis: Tim jurnalis Magister Ilmu Kedokteran Tropis UGM

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.